Berdirinya STIE Muhammadiyah Kalianda telah dimulai pada tanggal 13 Maret 1983, dimana tokoh masyarakat Lampung Selatan antara lain : Drs. M. Yusuf Kasim, Drs. Abdul Kadir, MS., Drs. Burhanuddin, Drs. Fakih Wiraatmaja, Drs. Lukmansyah, Ismail Depati, BA., Harun Mulya B.Sc., A. Khalil BA., H. Hasarul Azmi dan R.M. Syarifuudin. Mendirikan sebuah yayasan yang bernama “ Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah” disingkat “YAPERTIM” berkedudukan di Jalan Kedaton No. 17 Kalianda Lampung Selatan.
Usaha pertama dari Yapertim tersebut adalah mendirikan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kalianda, pada tanggal 28 Februari 1984. Namun dalam usahanya tidak semulus yang dibayangkan, karena peraturan pemerintah yang pada saat itu dalam satu Kabupaten tidak boleh ada dua Perguruan Tinggi yag sejenis, artinya pendirian STKIP Muhammadiyah Kalianda tidak dapat diproses lebih lanjut untuk berdiri sendirisecara definiitif.
Sedangkan proses belajar mahasiswa sudah berjalan dengan bekal Surat Izin Operasional dari Dinas terkait. Untuk menyelamatkan Mahasiswa yang telah ada maka diputuskan menginduk pada STKIP Muhammadiyah Pringsewu yang sudah terlebih dahulu berdiri.
Untuk menampung aspirasi dari masyarakat Lampung Selatan umumnya dan masyarakat se kewedanan Kalianda khuususnya akan perlunya Perguruan Tinggi di Kalianda Lampung Selatan. Dengan dukungan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Propinsi Lampung, Pemda Kabuapten Lampung Selatan dan UNILA, maka Yapertim mengagas kembali berdirinya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Kalianda pada Tanggal 6 Agustus 1987.
Dengan kegigihan perjuangan Bapak Drs. H. M. Yusuf Kasim (Ketua STIEM) Kaliada saat itu dan dukungan para tokoh pendirinya beserta sivitas akademika STIE Muhammadiyah Kalianda, maka pada tahun 1997 STIE Muhammadiyah Kalianda resmi melaksanakan operasional perkuliannya di Kampus baru. Yaitu di Jalan. Trans Sumatra Jati Permai Kelurahan Way Urang Kalianda.
Sebagaimana Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pada umumnya, STIE Muhammadiyah Kalianda mengharapkan dukungan kepada semua pemangku kepentingan (Stake Holder) agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi Perguruan Tinggi yang representatif dan berkualitas, sebagai satu kesatuan pembangunan nasional secara komprehensif.